Hijrah - Cuma Berbagi

Hijrah


Hijrah secara sederhana bermakna pindah. Berpindah dari suatu tempat yang lama menuju tempat baru. Berpindah dari lingkungan yang buruk kepada lingkungan yang lebih baik. Atau berpindah dari kondisi jahiliyah menuju jiwa yang terang benderang. Putriku, ketika semua cara telah kau lakukan dan ternyata semua itu masih belum menunjukkan sebuah hasil yang diharapkan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan sebuah teladan untuk melakukan prosesi hijrah.

Putriku tercinta, ...!!

Berhijrah dalam kehidupanmu lebih dimaksudkan pada kemampuan serta kemauanmu dalam upaya untuk memperoleh sebuah iklim yang kondusif bagi pengembangan agamamu. Ketika seorang Muslimah merasa tak nyaman lagi di dalam lingkungan pekerjaannya, atau ketika seorang siswi merasa bahwa lingkungan dan materi pendidikan yang ia terima tidak dapat memberikan pencerahan yang ia butuhkan. Atau bahkan ketika seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan keadaan mental anak-anaknya di tengah-tengah memburuknya tatanan masyarakat di sekitarnya. Maka sabar dan istiqamah kadang masih terasa belum cukup.

Begitupun denganmu! Di saat ikhtilath serta pergaulan bebas semakin merajalela di setiap sudut, sedangkan di satu sisi, kau tak mampu untuk melakukan sebuah perubahan, maka jalan yang paling baik untukmu di saat itu adalah dengan melakukan hijrah.

Sedangkan Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri akan memberikan rahmatNya kepada orang-orang yang mau bersungguh-sungguh berjuang di jalanNya dengan keberanian yang kuat dan disertai kebijaksanaan demi untuk mendapatkan keridhaanNya. Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang hijrah serta berjuang di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah: 218)

Wahai putriku,…!!

Ada banyak kisah pertaubatan serta pencerahan yang terjadi pada para muallaf (orang yang baru masuk Islam) di mana salah satu proses yang harus mereka laku-kan adalah melaksanakan hijrah. Dengan hijrah bukan berarti kita melarikan diri dari masalah. Namun mencoba untuk menyusun kekuatan dan akan kembali bila saatnya telah tiba.

Dalam lingkup yang sederhana, hijrah bisa diartikan dengan mencoba untuk mengubah sikap, perilaku, kebiasaan serta cara berpikir yang sebelumnya cenderung bebas tanpa landasan hukum Allah Subhaanahu wa ta'ala berubah menjadi lebih bijak dan syar’i. Bila sebelumnya engkau telah mengenakan busana jilbab namun masih saja menampakkan bagian-bagian tertentu dari tubuh, maka sudah waktunya untuk memperbaiki kualitas berbusana itu dengan lebih menyempurnakannya. Bila sebelumnya kita hanya tertarik dengan buku-buku, majalah, atau media lain yang tidak memberikan manfaat bagi kekayaan batin, maka sudah waktunya pula untuk membuka wawasan dan cakrawala dengan mulai mengkonsumsi bacaan-bacaan yang bisa meningkatkan kualitas iman dan Islam.

Selanjutnya perlu kiranya untuk lebih menyuburkan lahan jiwamu dengan mulai membiasakan diri untuk membaca, memahami (tadabbur) dan mendengar-kan alunan bacaan al-Qur’an yang bisa memberikan ketenteraman serta kenya-manan jiwa. Demikian pula mendengarkan dan menyimak kaset, VCD dan DVD bernuansa Islam. Sebab peranan media audio akan terasa sangat efektif untuk mengkondisikan hati agar selalu berada pada posisi yang ‘sehat’. Maka hal-hal seperti itu akan bisa menjadi sebuah alter-natif untuk memenuhi kebutuhan terse-but. Pada masa sekarang ini sudah banyak bermunculan kaset-kaset dan VCD Islami, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Namun demikian kita tetap harus selektif di dalam memilihnya.

***
Habibillah, Haikal Hira | 2008 | Sebab Mekarmu Hanya Sekali : Surat Cinta Untuk Putri Tercinta | Jatinangor: Pustaka El-Posowi

0 Tanggapan untuk "Hijrah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel