Manusia ke Surga Butuh Teman
Friday, July 7, 2017
Tambahkan komentar
Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Manusia ketergantungan dengan orang lain. Untuk itu, dalam mengarungi kehidupan ini manusia tidak boleh menyepelekan kehadiran orang lain meskipun kadang menyakitkan. Termasuk, agar bisa masuk surga juga sangat bergantung pada orang lain, demikian juga terjerumus ke neraka karena ulah sendiri pada orang lain.
Demikian disampaikan Rais Syuriyah PBNU KH Subkhan Makmun saat mengisi taushiyah pada bimbingan mental dan halal bihalal PNS Kabupaten Brebes, di Pendopo Brebes, Jumat (8/7).
Kiai Subkhan berpendapat, manusia tidak lepas dari orang lain seperti pertama kali lahir dan ketika mati dimandikan orang lain. Untuk mendapatkan ganjaran 27 derajat, manusia harus shalat berjamaah yang minimal membutuhkan seorang makmum atau sebaliknya.
“Untuk apa kesombongan, kalau manusia tidak bisa terlepas dari orang lain?” kata Kiai Subkhan.
Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes menegaskan ini, manusia banyak yang memilih dan mempertahankan warisan dunia. Padahal, warisan dunia dan akhirat sama. Dengan penilaian bila derajat keimanan lebih tinggi, maka akan memasukan ke dalam surga termasuk bisa mengantarkan orang tuanya ke dalam surga.
“Jangan sampai ada perpecahan antara orang tua dan anaknya karena bisa menjauhkan dari surga,” tuturnya.
Pembersihan hati bisa lewat riyadhah orang tua. Ada lima yang bisa mencetak generasi yang berkualitas. Lima hal yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah pertama jangan mudah ghibah. Kedua, menjauhkan diri dari memghina orang lain. Ketiga jangan suudzhan. Keempat ucapan mulutnya yang benar, atau jangan mendustai orang lain, dan kelima memejamkan mata dari hal yang haram.
Yang jelas, tandasnya, manusia harus selalu ingat akan Allah SWT dan jangan lupa sambung silaturahmi. Hablum minallah, wahablum minan nas. (
0 Tanggapan untuk "Manusia ke Surga Butuh Teman"
Post a Comment