Islam Transnasional Ancam Keutuhan NKRI - Cuma Berbagi

Islam Transnasional Ancam Keutuhan NKRI

Maraknya penyebaran ideologi Islam transnasional yang mencita-citakan terbentuknya khilafah (imperium Islam dunia) terutama di kampus-kampus umum menimbulkan keprihatinan warga NU karena sudah jelas impian khilafah akan mengancam keutuhan NKRI dan budaya Indonesia yang majemuk.

Demikian pendapat yang mengemuka dalam Diskusi Islam Kebangsaan di Pondok Pesantren Sirnamiskin Kota Bandung, pada Sabtu, 19 Juli 2008 lalu. dengan tema " Membongkar Kedok Gerakan Ideologi Islam Trans-Nasional; Bahaya Laten dan Ancamannya Terhadap Ideologi Islam Kebangsaan" yang diadakan oleh sejumlah mahasiswa NU dari ITB, UPI dan Unpad.

Adapun pembicara yang hadir dalam diskusi tersebut antara lain; Drs. Dadang Ahmad Fajar, M.Ag, (Pimpinan Ponpes Al-Ukhwuah Cianjur), mengetengahkan tema "Menguak Bahaya Ideologi Wahabiyah Terhadap Tradisi Islam Indonesia"; I. Susnengtiko (Mantan Ketua Tim Pemenangan Pemilu PKS Kota Bandung), mengetengahkan tema "Membongkar Kedok Penyimpangan Faham Ideologi Islam PKS"; Dr. Nurrohman, MA (Direktur LAKPESDAM NU Jawa Barat) mengetengahkan tema "Membumikan Laju dan Eksistensi Kebudayaan Islam Lokal (NU)"; Novriantoni Kahar, Lc (Intelektual Muda Al Azhar Cairo) mengetengahkan tema "Islam Politik (PKS) Bahaya Terhadap Demokratisasi Islam Kebangsaan"

Dalam acara tersebut banyak keluhan para kiai NU yang hadir akan perubahan sikap putra-putrinya terutama yang sedang kuliah di perguruan tinggi negeri seperti UI, ITB, UGM dan sebagainya yang sudah terpengaruhi oleh ideologi Islam transnasional terutama para kiai yang telah menikahkan putrinya dengan para aktivis Islam transnasional, sehingga mereka malah membenci ajaran orang tuanya sendiri dan mulai menjaga jarak dengan keluarga.


Pertahankan Aswaja, Mahasiswa NU Bentuk FKMNUJ

Sementara itu sejumlah mahasiswa NU dari IPB (Institut Pertanian Bogor), UGM (Universitas Gajah Mada) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyepakati dibentuknya wadah untuk bekerjasama antara aktivis mahasiswa NU se-Jawa. Wadah tersebut diberi nama Forum Komunikasi Mahasiswa Nahdlatul Ulama se-Jawa (FKMNUJ).

Ketua delegasi KMNU IPB Ahmad Fahir usai terbentuknya FKMNUJ, Ahad (20/7) kemarin menyatakan, saat ini ada kebutuhan bersama yang bersifat sangat mendesak terkait penguatan NU di kampus umum. Kuatnya penetrasi gerakan berbasis idiologi transnasional, hanyalah salah satu faktor.

“Mewabahnya gerakan transnasional bukanlah ancaman, tetapi tantangan bagaimana NU berbuat lebih nyata dengan cara membentengi anak-anak NU yang kuliah di kampus agar tidak masuk angin atau terpengaruh ideologi lain,” paparnya.

Sedangkan Andri dari UIN Malang menyampaikan perlunya NU melakukan terobosan-terobosan dalam melebarkan sayap dakwahnya di kampus. Langkah-langkah dimaksud antara lain berupa penguatan program beasiswa dan pengembangan paham ahlusunnah wal jamaah di kalangan mahasiswa.


Mahasiswa NU di UI Bentuk Posko Penyambutan Mahasiswa Baru

Di Kampus Universitas Indonesia (UI), para aktivis mahasiswa NU yang sejak tahun 1996 telah membentuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) telah melakukan langkah-langkah konkrit dalam mensyiarkan paham Islam aswaja di Kampus UI yang didominasi oleh paham Islam transnasional berupa pembentukan Posko Penyambutan Mahasiswa Baru.

Ketua Umum PMII UI, Didik Sulaiman menyatakan bahwa sulit untuk mensyiarkan Islam aswaja di kampus umum seperti UI, karena mahasiswa-mahasiswa baru yang terpengaruh paham Islam transnasional sudah dikader sejak SMA. Untuk itulah PMII UI sudah sejak lama melakukan pengkaderan vertikal yaitu dengan turun ke SMA-SMA untuk membimbing pelajar NU agar bisa masuk ke UI yang terkenal ketat persaingannya. Bahkan sejak tahun lalu, PMII UI bekerja sama dengan Yayasan MataAir Jakarta menyelenggarakan Pesantren Kilat Sukses Masuk PTN guna melatih dan mempersiapkan pelajar-pelajar NU dari sekolah, madrasah dan pesantren agar bisa masuk PTN.

“Alhamdulillah, hasil UMB (Ujian Masuk Bersama) kemarin ada sejumlah pelajar alumni Sanlat yang sukses masuk UI di Fakultas Hukum, FISIP dan FIB. Kita juga masih menunggu hasil SNMPTN yang akan diumumkan awal Agustus 2008”, papar Didik yang masih tercatat sebagai mahasiswa S-1 reguler Fakultas Psikologi UI.

PMII UI mengharapkan agar cabang-cabang IPNU-IPPNU serta warga NU se-Indonesia mendata kader pelajar NU yang berhasil lulus di UI dan menginformasikannya kepada PMII UI. Posko Penyambutan Mahasiswa Baru yang dibentuk PMII UI akan melakukan advokasi dan pemberian informasi tentang tata cara pendaftaran ulang mahasiswa baru serta informasi beasiswa dan kost mahasiswa. Posko PMII UI dapat dihubungi di 08993907454. (diolah dari berbagai sumber)

0 Tanggapan untuk "Islam Transnasional Ancam Keutuhan NKRI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel