Pelajaran dari Umat Nabi Luth
Monday, May 2, 2011
Tambahkan komentar
"Sesungguhnya, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS.Yusuf: 111).
***
Perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam hingga sekarang ini, tenyata menoreh berbagai macam bekas berupa sejarah yang melukiskan perputaran roda kehidupan manusia dengan segala rona-ronanya. Sejarah tiada pernah henti sampai akhir hayat manusia dan akhir dari alam semesta ini. Semua sejarah yang pernah berlalu itu harus kita kaji, sehingga kita bisa melihat apa yang didapat oleh kaum yang beriman kepada Allah, dan menyadari akibat dari orang-orang yang mengingkari seruan Ilahi.
Salah satunya yaitu kaum nabi Luth. Kaum yang padanya terkumpul antara ingkar (kafir) kepada Allah dan Rasul-Nya, dan perbuatan keji yang belum dilakukan oleh kaum yang sebelumnya. Yaitu, mereka menyukai sesama jenis mereka dan meninggalkan istri-istri mereka. Perbuatan mereka ini sangat terkutuk. Perbuatan yang mencerminkan rusaknya fitrah, dan kacaunya perikemanusiaan dan hati nurani mereka. Istilah dari perbuatan seperti yang mereka lakukan itu disebut liwath, mengingat asalnya adalah dari kaum Nabi Luth. Dan di jaman sekarang, perbuatan tersebut dikenal dengan homoseks.
Jika di jaman Nabi Luth dikabarkan bahwa mereka melakukannya antara laki-laki dengan laki-laki, tetapi di saat ini, kaum perempuan tidak mau ketinggalan. Sebagian mereka juga ada yang berpikiran menyimpang dari fitrah kemanuasiaan, yaitu ketika sebagian mereka menyukai sesama jenis mereka. hal ini dikenal dengan istilah lesbi. Bahkan, ada kabar yang sangat heboh menunjukkan kebejatan sebagian manusia dewasa ini, ketika telah disahkan perbuatan keji mereka itu (undang-undang kawin sejenis) di salah satu belahan bumi di Eropa. Na'udzubillah min dzalik. Bukankah ini perbuatan yang sudah benar-benar melanggar aturan Allah dan melampaui batas yang dilakukan dengan terang-terangan?
Lalu, apa yang diganjarkan Allah kepada kaum Nabi Luth setelah keingkaran dan pembangkangan mereka itu? Sebelum itu, Nabi Luth tak henti-hentinya mengingatkan kepada mereka untuk bertauhid kepada Allah, dan meninggalkan perbuatan keji mereka. Tetapi, apakah jawaban mereka? "Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan, 'Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih'." (QS.An-Naml:56).
Kemudian, setelah itu Allah memberikan keputusan untuk mereka. Allah berfirman, "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Rabbmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim." (QS.Hud: 82-83).
Dan tentang tamu Nabi Ibrahim, Allah berfirman, "Ibrahim bertanya, 'Apakah urusanmu hai para utusan?' Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth). Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang (keras), yang ditandai di sisi Rabbmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut pada siksa yang pedih." (QS.Adz-Dzariyat: 31-37).
***
Sebagai renungan, Rasulullah bersabda, “Apabila kalian mendapati ada orang yang melakukan hubungan seksual dengan cara umat nabi Luth, maka bunuh pelakunya dan objek pelakunya”. (HR. Al-Khamsah kecuali An-Nasai). Wallahu a’lam.
***
Perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam hingga sekarang ini, tenyata menoreh berbagai macam bekas berupa sejarah yang melukiskan perputaran roda kehidupan manusia dengan segala rona-ronanya. Sejarah tiada pernah henti sampai akhir hayat manusia dan akhir dari alam semesta ini. Semua sejarah yang pernah berlalu itu harus kita kaji, sehingga kita bisa melihat apa yang didapat oleh kaum yang beriman kepada Allah, dan menyadari akibat dari orang-orang yang mengingkari seruan Ilahi.
Salah satunya yaitu kaum nabi Luth. Kaum yang padanya terkumpul antara ingkar (kafir) kepada Allah dan Rasul-Nya, dan perbuatan keji yang belum dilakukan oleh kaum yang sebelumnya. Yaitu, mereka menyukai sesama jenis mereka dan meninggalkan istri-istri mereka. Perbuatan mereka ini sangat terkutuk. Perbuatan yang mencerminkan rusaknya fitrah, dan kacaunya perikemanusiaan dan hati nurani mereka. Istilah dari perbuatan seperti yang mereka lakukan itu disebut liwath, mengingat asalnya adalah dari kaum Nabi Luth. Dan di jaman sekarang, perbuatan tersebut dikenal dengan homoseks.
Jika di jaman Nabi Luth dikabarkan bahwa mereka melakukannya antara laki-laki dengan laki-laki, tetapi di saat ini, kaum perempuan tidak mau ketinggalan. Sebagian mereka juga ada yang berpikiran menyimpang dari fitrah kemanuasiaan, yaitu ketika sebagian mereka menyukai sesama jenis mereka. hal ini dikenal dengan istilah lesbi. Bahkan, ada kabar yang sangat heboh menunjukkan kebejatan sebagian manusia dewasa ini, ketika telah disahkan perbuatan keji mereka itu (undang-undang kawin sejenis) di salah satu belahan bumi di Eropa. Na'udzubillah min dzalik. Bukankah ini perbuatan yang sudah benar-benar melanggar aturan Allah dan melampaui batas yang dilakukan dengan terang-terangan?
Lalu, apa yang diganjarkan Allah kepada kaum Nabi Luth setelah keingkaran dan pembangkangan mereka itu? Sebelum itu, Nabi Luth tak henti-hentinya mengingatkan kepada mereka untuk bertauhid kepada Allah, dan meninggalkan perbuatan keji mereka. Tetapi, apakah jawaban mereka? "Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan, 'Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih'." (QS.An-Naml:56).
Kemudian, setelah itu Allah memberikan keputusan untuk mereka. Allah berfirman, "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Rabbmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim." (QS.Hud: 82-83).
Dan tentang tamu Nabi Ibrahim, Allah berfirman, "Ibrahim bertanya, 'Apakah urusanmu hai para utusan?' Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth). Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yang (keras), yang ditandai di sisi Rabbmu untuk (membinasakan) orang-orang yang melampaui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yang takut pada siksa yang pedih." (QS.Adz-Dzariyat: 31-37).
***
Sebagai renungan, Rasulullah bersabda, “Apabila kalian mendapati ada orang yang melakukan hubungan seksual dengan cara umat nabi Luth, maka bunuh pelakunya dan objek pelakunya”. (HR. Al-Khamsah kecuali An-Nasai). Wallahu a’lam.
0 Tanggapan untuk "Pelajaran dari Umat Nabi Luth"
Post a Comment